Hizbut Tahrir
adalah organisasi politik Islam global yang didirikan pada 1953 di bawah
pimpinan pendirinya – seorang ulama, pemikir, politisi ulung, dan hakim
Pengadilan Banding di al-Quds (Yerusalem), Taqiuddin an-Nabhani. Hizbut
Tahrir beraktivitas di seluruh lapisan masyarakat di Dunia Islam
mengajak kaum Muslim untuk melanjutkan kehidupan Islam di bawah naungan
Negara Khilafah.
Demokrasi
adalah sistem yang rusak, yang dikendalikan oleh korporasi-korporasi
besar dan tidak peduli pada kepentingan rakyat. Jumlah para pemilih
(voter) di Barat selama ini begitu rendah dan orang-orang harus turun ke
jalan untuk menyuarakan rasa frustrasi mereka. Meskipun setiap orang
punya ‘kebebasan’ untuk mengkritik dan menentang para politisi mereka di
Barat, realitas menunjukkan bahwa siapapun politisi yang terpilih,
mereka berasal dari elit ekonomi dan mereka memerintah untuk kepentingan
para elit ekonomi itu.
Hizbut
Tahrir beraktivitas di seluruh dunia Islam untuk memperkuat komunitas
Muslim yang hidup secara islami dalam pikiran dan perbuatannya, dengan
terikat pada hukum-hukum Islam dan menciptakan identitas Islam yang
kuat. Hizbut Tahrir juga beraktivitas bersama-sama komunitas Muslim di
Barat untuk mengingatkan mereka agar menyambut seruan perjuangan
mengembalikan Khilafah dan menyatukan kembali umat Islam secara global.
Hizbut Tahrir juga berupaya menjelaskan citra Islam yang positif kepada
masyarakat Barat dan terlibat dalam dialog dengan para pemikir, pembuat
kebijakan dan akademisi Barat.
Mengapa Hizbut Tahrir menyebut dirinya sebagai “partai politik Islam”?
Berbeda
dengan tradisi sekular, dalam Islam tidak ada dikotomi antara agama dan
politik. Aktivitas yang Hizbut Tahrir lakukan adalah aktivitas politik,
karena dengan aktivitas ini Hizbut Tahrir berupaya memelihara
kemaslahatan umat sesuai dengan hukum-hukum dan solusi-solusi Islam;
Islam memandang politik sebagai aktivitas memelihara kepentingan
masyarakat dengan aturan dan solusi Islam.
Apa metodologi Hizbut Tahrir?
Hizbut
Tahrir mengadopsi metodologi yang digunakan oleh Nabi Muhammad saw
untuk mendirikan Negara Islam pertama di Madinah. Nabi Muhammad saw
membatasi aktivitas penegakan Negara Islam pada ranah intelektual dan
politik. Beliau saw mendirikan negara Islam tanpa menempuh jalan
kekerasan. Beliau saw berjuang memobilisasi opini publik agar mendukung
Islam dan berupaya mempengaruhi kelompok elit intelektual dan politik
pada masanya. Meskipun mengalami beragam penyiksaan dan pemboikotan,
Nabi Muhammad saw dan golongan Muslim perdana tidak pernah mengambil
jalan kekerasan.
Kami mengadopsi perjuangan intelektual dan politik ini karena kami yakin ini merupakan jalan yang benar dan efektif untuk menegakkan kembali Khilafah Islam. Karena itu, Hizbut Tahrir secara proaktif menyebarkan pemikiran-pemikiran Islam, baik yang bersifat intelektual maupun politik, secara luas di masyarakat-masyarakat Muslim sembari menantang status quo yang ada.
Hizbut Tahrir menyuarakan Islam sebagai jalan hidup yang komprehensif yang mampu menangani seluruh urusan bermasyarakat dan bernegara. Hizbut Tahrir juga mengemukakan pandangan-pandangannya terhadap peristiwa-peristiwa politik dan menganalisisnya dari perspektif Islam.
Kami mengadopsi perjuangan intelektual dan politik ini karena kami yakin ini merupakan jalan yang benar dan efektif untuk menegakkan kembali Khilafah Islam. Karena itu, Hizbut Tahrir secara proaktif menyebarkan pemikiran-pemikiran Islam, baik yang bersifat intelektual maupun politik, secara luas di masyarakat-masyarakat Muslim sembari menantang status quo yang ada.
Hizbut Tahrir menyuarakan Islam sebagai jalan hidup yang komprehensif yang mampu menangani seluruh urusan bermasyarakat dan bernegara. Hizbut Tahrir juga mengemukakan pandangan-pandangannya terhadap peristiwa-peristiwa politik dan menganalisisnya dari perspektif Islam.
Hizbut
Tahrir menyebarkan pemikiran-pemikirannya melalui diskusi dengan
masyarakat, lingkar studi, ceramah, seminar, pendistribusian leaflet,
penerbitan buku dan majalah dan via Internet.
Metodologi Hizbut Tahrir dijelaskan secara rinci dalam buku The Methodology of Hizb ut-Tahrir for Change.
Di mana Hizbut Tahrir beraktivitas?
Hizbut Tahrir beraktivitas di Eropa, Asia Tengah, Timur Tengah, anak benua India, Australasia dan Amerika.
Apakah Hizbut Tahrir menganjurkan kekerasan dan apakah Hizbut Tahrir menjadi kepanjangan tangan para teroris?
Hizbut
Tahrir berkeyakinan bahwa perubahan yang dicita-citakan harus dimulai
dari pemikiran orang-orang dan kami yakin orang-orang atau masyarakat
tidak dapat dipaksa untuk berubah dengan kekerasan dan teror.
Konsekuensinya, Hizbut Tahrir tidak menganjurkan atau terlibat dalam
kekerasan. Hizbut Tahrir sangat terikat terhadap hukum Islam dalam
seluruh aspek perjuangannya. Hizbut Tahrir adalah entitas intelektual
dan politik Islam yang berupaya mengubah pemikiran umat melalui diskusi
dan debat intelek. Kami memandang bahwa hukum Islam melarang penggunaan
kekerasan atau perjuangan bersenjata melawan rezim penguasa sebagai
metoda untuk menegakkan kembali Negara Islam.
Banyak
sekali artikel yang dipublikasi di beragam saluran media, termasuk di
antaranya Reuters, Itar-Tass, Pravda, AFP, Al-Hayat, AP dan RFERL, yang
dengan jelas menyatakan bahwa Hizbut Tahrir adalah organisasi
nonkekerasan yang menolak perjuangan bersenjata atau kekerasan sebagai
bagian dari metodologi partai.
Apakah Hizbut Tahrir kelompok ekstrimis?
Kelompok-kelompok
ekstrimis mengeksploitasi rasa takut umat dan memberikan
argumen-argumen mentah berdasarkan pemikiran yang lemah dan salah. Kami
tidak bersembunyi di balik polemik dan slogan – kami yakin kekuatan
pemikiran-pemikiran kami terlihat jelas dalam literatur kami. Para
anggota kami telah berdiskusi dan berdebat dengan beberapa pemikir
terbaik di dunia seperti Noam Chomsky, Daniel Bennett dan Flemming
Larsen dari IMF, karena kami yakin satu-satunya cara untuk memajukan
manusia ialah dengan terlibat dalam diskusi dan debat global. Kami yakin
sekarang ini sudah saatnya menghapuskan label kuno ‘ekstrimis’ dan
‘moderat’ dan kami pun yakin bahwa setiap orang yang memiliki pandangan
yang berbeda bisa terlibat dalam dialog yang rasional. Jika Anda ingin
salah seorang anggota kami berpartisipasi dalam debat atau diskusi panel
yang Anda selenggarakan, silahkan kontak kami.
Apakah Hizbut Tahrir memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok lain?
Hizbut
Tahrir tidak ada hubungan dengan gerakan, partai atau organisasi Islam
atau non-islam, baik dari segi nama maupun aktivitasnya.
Mengapa Hizbut Tahrir dilarang di banyak negara?
Hizbut
Tahrir berada pada garis terdepan dalam aktivitas politik di Dunia
Islam. Hizbut Tahrir telah menantang dan menjadi perhatian para penguasa
tiran di Dunia Islam. Rezim-rezim tiran itu merespon aktivitas Hizbut
Tahrir dengan cara memenjarakan, menyiksa dan membunuhi para anggota
kami. Meskipun tantangan kami terhadap rezim-rezim ini berada pada
tataran intelektual dan politik, yakni dengan melakukan debat dan
diskusi, rezim-rezim ini mengambil langkah melarang dan membungkam
partai, karena mereka tidak punya pemikiran intelektualnya sendiri.
Karena rezim-rezim ini tidak menoleransi setiap oposisi, maka
partai-partai yang beroposisi lainnya juga dilarang. Meskipun ada
pelarangan dan intimidasi terhadap anggota-anggotanya,
pemikiran-pemikiran Hizbut Tahrir terus menyebar di masyarakat.
Siapa yang mendanai Hizbut Tahrir?
Organisasi
ini didanai sepenuhnya oleh anggota-anggotanya dan kami tidak menerima
segala bentuk bantuan dana dari pemerintahan manapun. Karena perjuangan
Hizbut Tahrir terfokus pada penyebaran pemikiran, maka biaya operasinya
sangat minim, karena pemikiran tidak perlu biaya.
Siapa dan di mana pemimpin Hizbut Tahrir?
Pemimpin
global Hizbut Tahrir, Ata Abu Rushta, berada di dunia Islam. Beliau
menulis sejumlah buku politik dan hukum Islam dan sebelumnya pernah
menjadi juru bicara resmi partai. Selama menjadi juru bicara partai di
Yordania beliau pernah ditahan selama beberapa tahun sebagai tahanan
politik. Sejak memangku amanah sebagai pemimpin partai beliau pernah
berbicara dalam konferensi di Yaman dan Pakistan. Beliau juga rutin
berbicara di website resmi Kantor Media Hizbut Tahrir,
www.hizb-ut-tahrir.info. Dengan adanya penganiayaan terhadap para
anggota kami di Dunia Islam, kami tidak ingin membantu para penguasa
tiran dengan menunjukkan keberadaan pemimpin partai.
Dapatkah saya mengikuti pertemuan Hizbut Tahrir?
Semua
pertemuan kami dilakukan secara terbuka dan siapapun yang tertarik,
tanpa melihat pandangan politik dan intelektual mereka, berhak untuk
berperan serta. Setiap peserta kami berikan hak untuk berpartisipasi
dalam mendiskusikan isi pertemuan, apapun sikap dan pandangan mereka
terhadap Islam atau apapun materi pertemuan tersebut. Untuk mengetahui
rincian pertemuan yang terdekat dengan Anda, silahkan hubungi kami.
Bagaimana caranya bergabung dengan Hizbut Tahrir?
Keanggotaan
Hizbut Tahrir bersifat terbuka bagi seluruh Muslim, pria maupun wanita,
tanpa memandang suku bangsa, ras dan aliran pemikiran, karena partai
melihat mereka semua dari sudut pandang Islam. Seseorang dapat menjadi
anggota partai setelah melakukan kajian dan perenungan mendalam tentang
pemikiran-pemikiran dan pendapat-pendapat partai. Keanggotaan seseorang
didasarkan pada kematangan individu dalam menguasai tsaqofah partai dan
mengadopsi pemikiran dan pendapat partai.
Apakah wanita terlibat dalam Hizbut Tahrir?
Di
Hizbut Tahrir wanita memainkan peran aktif dalam rangka mencapai tujuan
partai. Mereka melakukan perjuangan intelektual dan politik termasuk
menyeru para penguasa di Dunia Islam untuk bangkit dan berjuang melawan
penindasan dan ketidakadilan. Banyak anggota wanita di Hizbut Tahrir
yang dipenjara sebagai tahanan politik oleh sejumlah rezim di Dunia
Islam. Sesuai dengan hukum Islam, aktivitas wanita terpisah dari
aktivitas pria.
Apa pandangan Hizbut Tahrir terhadap peristiwa 11/9 atau 7/7 dan pembunuhan atas warga sipil?
Hukum Islam melarang
segala bentuk serangan terhadap warga sipil. Islam melarang pembunuhan
atas anak-anak, orang tua dan wanita yang tidak berperang, bahkan di medan
perang sekalipun. Islam melarang aksi pembajakan pesawat sipil yang
membawa warga sipil tak bersalah dan Islam juga melarang penghancuran
rumah dan kantor yang di dalamnya ada warga sipil tak bersalah. Semua
tindakan semacam ini adalah bentuk serangan yang Islam larang.
Ariel Cohen dari Heritage Foundation menuduh Hizbut Tahrir menyuburkan sikap kekerasan anti-Amerika? Benarkah begitu?
Usaha
absurd dari sejumlah think tank AS untuk mendiskreditkan kaum Muslim
yang menolak model politik Barat sebagai ‘teroris’ adalah tanda
keputusasaan ideologis. Meskipun Hizbut Tahrir menentang kepentingan
kolonial Amerika dan menawarkan ideologi alternatif, tapi terlalu
dangkal jika hanya sibuk membangkitkan perasaan anti-Amerika karena
perasaan semacam itu sekarang ini sudah menjadi gejala umum di dunia.
Meskipun
Ariel Cohen berusaha menjadikan dirinya sebagai pakar tentang Hizbut
Tahrir, ‘penelitiannya’ terhadap partai penuh dengan ketidakakuratan.
Dia belum pernah bertemu dengan satupun anggota Hizbut Tahrir, jadi
bagaimana dia bisa mengetahui ideologi partai dengan baik?
Jika
Anda bekerja untuk sebuah think tank dan tertarik dengan perjuangan
Hizbut Tahrir, silahkan Anda mengontak kami untuk informasi lebih lanjut
– kami dapat menyediakan pakar untuk berbicara di seminar, diskusi,
sarasehan, dan konferensi.
Ahmed Rashid,
dalam bukunya yang berjudul Jihad – the rise of militant Islam in
Central Asia mengungkapkan bahwa kelak Hizbut Tahrir akan menjadi
kelompok militan. Benarkah demikian?
Kami
tidak setuju dengan penilaian Ahmed Rashid dan kami telah mengeluarkan
penolakan atas banyak klaim yang ia buat di dalam bukunya. Buku tersebut
mengandung banyak sekali ketidakakuratan faktual perihal Hizbut Tahrir
dan jelas sekali dia tidak melakukan penelitian yang laik untuk menulis
topik tersebut. Meskipun partai telah dengan jelas mengemukakan
pandangannya dalam literatur resmi dan meskipun partai memiliki juru
bicara di seluruh dunia, Ahmed Rashid malah memilih untuk mengandalkan
sumber-sumber ‘anonim’ yang kredibilitasnya sangat dipertanyakan.
Argumen
bahwa kami akan terprovokasi menjadi kelompok militan dengan adanya
penindasan atas para anggota kami jelas bertentangan dengan sejarah
partai. Sejak didirikan pada 1953, para anggota partai sudah pernah
mengalami penyiksaan, penganiayaan dan pembunuhan oleh beragam rezim di
Dunia Islam, termasuk di antaranya Yordania, Suriah, Mesir, Turki,
Tunisia, Arab Saudi, Libia, Sudan, Irak, Kyrgyzstan, Tajikistan dan
Uzbekistan. Meskipun selama beberapa dekade mengalami provokasi yang
intensif dan tindakan represif dari para penguasa di Dunia Islam, partai
tetap teguh pada metodologi tanpa kekerasan yang dijalani.
Apakah Hizbut Tahrir anti-Semit?
Kami
dengan tegas menolak tuduhan anti-Semit karena Islam adalah sebuah
risalah bagi seluruh umat manusia. Akan tetapi, pada saat yang sama kami
juga secara tegas menolak Zionisme yang terejawantahkan dalam bentuk
negara Israel.
Dan Hizbut Tahrir, seperti halnya mayoritas organisasi Muslim lainnya,
menentang keras pendudukan berkelanjutan atas Palestina oleh Israel.
Negara Israel didirikan di atas wilayah yang dirampasnya secara paksa, setelah mereka mengusir penduduk di sana,
baik yang Muslim maupun yang Kristen. Ini merupakan bentuk
ketidakadilan, yang dari sudut pandang Islam tidak akan pernah kami
terima, tanpa memandang ras pelakunya. Di Palestina, Islam terlibat
konflik dengan Israel – bukan dalam kapasitas mereka sebagai Yahudi yang
secara historis pernah hidup berdampingan dengan kaum Muslim dalam
damai dan tentram selama berabad-abad – tapi dalam kapasitas mereka
sebagai penjajah dan agresor.
Sejarah
menjadi saksi bahwa dulu kaum Yahudi dan Muslim hidup bersama di bawah
naungan Islam selama hampir tiga belas abad. Selama periode itu kaum
Yahudi memiliki standar hidup yang sama tingginya dengan kaum Muslim.
Mereka menikmati hak-hak, kesejahteraan, kebahagiaan, ketentraman dan
keamanan yang sama.
Apa pandangan Anda tentang demokrasi?
Sistem pemerintahan
Islam, Khilafah, membolehkan dan mendorong pertanggungjawaban penguasa
dan memiliki aturan tersendiri ihwal pemilihan dan konsultasi. Islam
tidak menerima kebijakan negara dipengaruhi atau diarahkan oleh elit
pengusaha. Islam mewajibkan warga negara Khilafah untuk terlibat dalam
aktivitas politik dan mengawasi jalannya pemerintahan.
Demokrasi
dalam negara kapitalis ialah sistem pemerintahan yang berbeda dengan
sistem pemerintahan Islam. Ini karena Islam dan Kapitalisme dibangun di
atas filosofi dasar yang sangat berbeda. Bila sistem kapitalis
menyematkan kedaulatan untuk membuat hukum pada manusia, sistem Islam
memandang bahwa kedaulatan hukum ada di tangan Sang Pencipta. Karena
alasan inilah, demokrasi tidak sesuai dengan sistem Islam.
0 komentar:
Posting Komentar